Dilansir melalui FT.com, Selasa (10/11/2009), proses ini akan saling menguntungkan bagi Twitter dan LinkedIn karena LinkedIn secara otomatis bisa menebeng popularitas Twitter. Bahkan Twitter sendiri bisa mencari tahu identitas asli para anggotanya sehingga memudahkan penelusuran identitas pembuat posting yang tidak layak.
LinkedIn merupakan sosial network yang terbesar pula, seperti halnya Facebook. Hanya saja, saat ini LinkedIn baru memiliki sekira 50 juta member, berbeda dengan Facebook yang telah menarik sekira 325 juta member. Sedangkan untuk tema, LinkedIn lebih ditujukan bagi profesional dan memungkinkan para anggotanya untuk bisa memposting informasi pribadi apapun, termasuk resume dan curiculum vitae, untuk memudahkan para pencari kerja.
Sedangkan Twitter merupakan jaringan sosial yang terbatas pada jumlah karakter. Seperti halnya update postingan di kotak update Twitter, LinkedIn juga memiliki kotak update yang hanya terdiri dari 140 karakter.
Langkah pengabungan ini dianggap menguntungkan masing-masing pihak. Twitter berharap dapat menerapkan pemberlakuan identitas yang dimiliki LinkedIn karena selama ini para pengguna Twitter tidak memberikan identitas yang jelas dalam akun mereka. Sedangkan LinkedIn mencoba memanfaatkan jumlah pengguna Twitter yang cukup banyak dan menyebar di sleuruh dunia, untuk saling berbagi informasi. (Choi)
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Posting Komentar