.
4shared.com - Free file sharing and storage

Jumat, 06 November 2009

Yahoo! Open Hack Day Pertama di Jakarta

0 comments
Jakarta - Indonesia menjadi negara pertama yang dipilih Yahoo! untuk menggelar ajang Open Hack Day di kawasan Asia Tenggara. Acara yang diselenggarakan bagi para pengembang software ini akan berlangsung dua hari, 21-22 November 2009, di Balai Kartini, Jakarta.

"Melalui acara ini, Yahoo! ingin mengedukasi sekaligus berinteraksi dengan para pengembang yang kreatif serta inovatif, pengiklan dan juga penerbit di Indonesia."

Dengan digelarnya acara Yahoo! Open Hack Day di Jakarta, jelas akan memberi kesempatan bagi pengembang software asal Indonesia untuk belajar, berbagi dan berpartisipasi dalam sebuah diskusi.

Ajang ini merupakan Open Hack Day ke-11 yang telah diadakan Yahoo secara global dan merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Yahoo! juga sedang mencari para pengembang dari Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam yang akan hadir di Jakarta untuk mewakili negara masing-masing.

Acara yang akan digelar satu hari penuh ini meliputi diskusi mengenai teknologi diikuti oleh sesi hacking selama 24 jam dengan produk dan layanan dari Yahoo! untuk pengembang. Acara akan ditutup dengan pameran aplikasi-aplikasi yang berhasil dikembangkan dan juga pemberian penghargaan bagi para pemenang.

Yahoo! mengadakan Hack Day internal di setiap kuartal untuk menampilkan produk-produk, platform serta APIs (Application User Interface) kepada para karyawan sehingga mereka juga dapat membangun dengan Yahoo! User Interface libraries, produk-produk APIs. "Dan yang terpenting adalah memperkaya Yahoo! dengan ide-ide baru yang hebat."

Misi dari Open Hack Day adalah untuk membuat Yahoo! menjadi sebuah platform terbuka bagi sekelompok pengembang eksternal, memberikan mereka sebuah skala dan infrastruktur yang hanya bisa mereka peroleh dari Yahoo!. Terdapat kegembiraan dan antisipasi tersendiri pada saat melihat aplikasi inovatif yang dapat diciptakan oleh para pengembang ini.

Berikut adalah daftar kegiatan Open Hack Day yang telah diadakan Yahoo! sebelumnya:

* 29 - 30 September 2006 : U.S. Open Hack Day (Sunnyvale,CA)
* 16 - 17 Juni 2007 : London Open Hack Day
* 5 - 6 Oktober 2007 : Bangalore Open Hack Day
* 12 - 13 September 2008 : U.S. Open Hack Day (Sunnyvale CA)
* 19 - 21 September 2008 : Taiwan Open Hack Day
* 8 - 9 Nopember 2008 : Brazil Open Hack Day
* 14 - 15 Februari 2009 : Bangalore Open Hack Day
* 9 - 10 Mei 2009 : London Open Hack Day
* 9 - 10 Oktober 2009 : U.S. Open Hack Day (New York City)
* 17 - 18 Oktober 2009 : Taiwan Open Hack Day
* 21 - 22 Nopember 2009 : South East Asia Open Hack Day (Jakarta)
(Choi)

Sumber : Detikinet.com
Read full story

Internet Tak Membuat Orang Jadi Kuper

0 comments
Jakarta - Sebuah survei mematahkan anggapan bahwa internet dan ponsel membuat orang terisolir dari lingkungannya. Alih-alih membuat kuper alias kurang pergaulan, kedua teknologi ini malah dinilai mendorong orang terlibat dalam diskusi yang lebih luas dengan grup-grup yang lebih luas juga.

Survei ini diselenggarakan oleh Pew Internet & American Life Project. Mereka mengklaim bahwa dari hasil studi yang melibatkan 2.512 remaja di Amerika Serikat, peningkatan pemakaian teknologi tidak membuat orang mengalami isolasi sosial.

Beberapa point yang menguatkan klaim ini adalah dikuaknya fakta bahwa orang-orang yang terikat dengan ponsel dan berbagai aktivitas internet memiliki jaringan diskusi berbobot yang lebih luas dan beraneka ragam, entah itu melalui blog ataupun situs seperti Facebook, daripada mereka yang tidak.

Selain lebih berpotensi untuk terlibat dalam diskusi lintas batas, pengguna ponsel, blogger, maupun mereka yang online dari tempat kerja diketahui lebih aktif dalam mengikuti kegiatan amal melalui keikutsertaan dalam yayasan ataupun organisasi-organisasi.

Lee Rine, yang memimpin project Pew Internet mengatakan bahwa menghabiskan waktu dengan situs jejaring sosial memberikan masyarakat kekuatan baru untuk mengembangkan diri mereka dan mengembangkan ketertarikannya. (Choi)

Sumber : Detikinet.com
Read full story

Windows 7 di Mata Tunanetra

0 comments
Jakarta - Kehadiran Windows 7 sebagai sistem operasi terbaru besutan Microsoft ternyata tak hanya dinanti-nanti oleh pengguna komputer yang berpenglihatan. Pengguna komputer yang tunanetra -- penulis salah satunya -- pun ingin menjajal OS yang resmi diluncurkan 22 Oktober lalu itu. Apakah Windows 7 sudah benar-benar aksesibel dan 'penting' bagi tunanetra?

Sebelum lanjut membaca artikel ini, mungkin ada baiknya Anda matikan layar monitor, lalu cobalah mengetik dokumen, mengakses menu, browsing internet, kirim e-mail, atau ber-facebook ria.

Kenapa? Ada masalah?

Selamat datang di dunia kegelapan milik tunanetra, sebuah kondisi di mana beragam informasi yang biasanya disajikan lewat layar monitor tidak dapat terakses oleh tunanetra, dan Anda yang barangkali tadi coba berkomputasi tanpa penglihatan. Hal ini sudah barang tentu membuat tunanetra sama sekali tidak akan terpana oleh cantiknya visual yang diusung Windows 7.

Jadi, kita akan lihat bagaimana penulis, yang merupakan satu dari jutaan tunanetra pengakses komputer di dunia, bercengkrama dengan adik kandung Windows XP dan Windows Vista ini.
Instalasi: Perlu Lebih Aksesibel

Tepat di peluncuran perdana Windows 7 di Indonesia, penulis berhasil mendapatkan versi asli dari Windows 7 Home Premium. Penulis lalu menginstallnya ke netbook Asus Eee PC 1005HA dengan prosesor Intel Atom N280 1.66GHz dan RAM DDR-2 sebesar 2GB.

Adapun ruang hard disk yang penulis sisakan untuk instalasi adalah sebesar kurang lebih 50GB. Untuk proses pemasangan, baik instalasi bersih atau upgrade, yang dilakukan langsung dari sistem operasi aktif (Windows XP Home), penulis tidak menemui kesulitan berarti, karena seluruh teks dan elemen yang muncul dapat ditangani oleh pembaca layar yang penulis gunakan. Prosesnya pun jauh lebih mudah ketimbang waktu memasang XP atau Vista.

Masalah muncul saat pertengahan penginstallan, di mana komputer reboot dan masuk ke mode instalasi yang tidak menjalankan driver sound card, sehingga pembaca layar tidak berfungsi dan penulis terpaksa minta bantuan orang berpenglihatan untuk membacakan informasi yang tampak di layar monitor, seperti persetujuan instalasi, serial number, dan berbagai pengaturan lainnya. Hal ini, penulis asumsikan, juga akan dialami tunanetra yang memasang Windows 7 langsung saat PC dinyalakan (tidak melalui OS yang sedang berjalan).

Yang menarik adalah tampilnya opsi yang meminta kita untuk memberi saran agar kualitas instalasi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik. Permintaan ini muncul saat kita hendak mulai menginstall Windows 7.

Untuk itu, penulis menyarankan agar Microsoft setidaknya menyertakan driver sound card bersifat universal yang dapat berjalan dan me-load pembaca layar selama proses instalasi, sehingga tunanetra dapat meminimalisir ketergantungan saat ingin memasang OS sendiri. Hal ini sudah dilakukan oleh beberapa distro Linux yang sudah menyertakan opsi instalasi bagi tunanetra.

Navigasi: Lincah dan Menyenangkan

Akhirnya Windows 7 telah terpasang. Penulis pun disuguhi desktop, menu, dan taskbar baru. Kalau sebelumnya sudah pernah bermain-main dengan Vista, mungkin tak akan menemui masalah berarti. Namun, bagi Anda yang baru pertama kali bermigrasi dari XP ke Windows 7, penulis sarankan untuk latihan menggunakan OS Vista atau sedikit belajar sebelum beraksi dengan Windows 7. "I have no problem with this!"

Dengan pembaca layar yang penulis gunakan, penulis sudah dapat memanfaatkan berbagai fasilitas baru yang disediakan Windows 7, seperti taskbar dan gadget. Penulis pun telah memasang RSS DETIKINET sehingga ter-load otomatis dan dapat penulis akses langsung dari gadget.

Penulis juga dapat dengan mudah masuk ke dokumen, musik, dan gambar, mengingat opsinya sudah langsung tersedia di START MENU. Sayangnya, opsi "Classic Start Menu" ditiadakan, sehingga penulis tak dapat mengubah menu ke format yang lebih sederhana.

Pasalnya, banyak sekali item yang berjejal di menu yang kiranya tak terlalu penulis butuhkan. Opsi-opsi pun menjadi lebih mudah dipahami, karena biasanya tertulis dalam bentuk kalimat seperti "Uninstall program" dan lain-lain. Namun, bagi mereka yang tidak terlalu paham bahasa Inggris, hal ini bakal jadi kendala besar karena opsi dan menu dalam Windows 7 sangat banyak. "Again I have no problem with this!"

Bagi tunanetra yang tak memiliki pembaca layar, Anda dapat mengakses komponen dasar Windows 7 menggunakan program Narrator. Cara mudah mengaksesnya adalah dengan menekan WIN+R (tanpa tanda +) lalu ketik Narrator dan tekan ENTER. Tunggu beberapa saat, dan suara manis nona Anna akan terdengar dan Narrator siap digunakan.

Narrator akan membacakan menu, icon, dan teks yang Anda tulis menggunakan Notepad atau program pengolah kata sederhana. Perlu diingat bahwa kemampuan Narrator masih sangat terbatas, dan terkadang proses pembacaannya masih tersendat-sendat. Bagi tunanetra aktif disarankan menggunakan pembaca layar JAWS minimal versi 10.

Bagi Anda yang low vision alias lemah penglihatan atau Anda yang butuh alat bantu yang mampu memperbesar tampilan, Anda dapat menggunakan aplikasi Magnifier yang telah tersedia. Berbeda dengan versi Magnifier sebelumnya, yang satu ini sudah bisa di-zoom, mengikuti pergerakan mouse, bahkan dapat dipindahkan ke posisi layar yang Anda inginkan. Jadi, tak perlu beli kaca pembesar lagi ya!

Oh ya, tambahan fungsi hotkey menggunakan tombol bergambar logo Windows (WIN) pun sangat membantu, lho! Simak ulasannya di artikel detikinet terdahulu!

Saran penulis bagi rekan-rekan tunanetra, matikan saja seluruh opsi yang berhubungan dengan keindahan visual seperti animasi, transparansi, atau skin. Ini untuk memudahkan dan mempercepat akses pembaca layar dalam bernavigasi. Kalau bisa, aktifkan opsi memori virtual (PAGEFILE) dan tempatkan di drive yang bukan tempat Windows 7 terinstall (Kalau ada, di drive D: misalnya). Ini juga berguna bagi pengguna yang ingin menghemat RAM dan mengutamakan performa di atas penampilan.

Kompatibilitas: Mulus Meski Tak Semulus Jalan Tol.

Hal pertama yang ingin penulis soroti adalah berjalannya seluruh aplikasi yang sebelumnya telah terpasang di OS Windows XP. Sejauh ini, penulis belum menemukan aplikasi yang tidak berfungsi setelah upgrade ke Windows 7.

Hampir seluruh driver yang dipasang otomatis dapat berjalan dengan baik. Hanya saja, masih dibutuhkan sedikit kerja keras untuk mencari driver beberapa komponen yang ternyata masih belum kompatibel. Tapi, dibandingkan dengan masalah yang pernah penulis alami saat migrasi ke Windows Vista, proses pencarian dan pemasangan driver baru berjalan lebih mulus.

Untuk diketahui saja, driver komponen yang sangat membutuhkan perhatian adalah graphic card, bluetooth, wi-fi, dan webcam. Untuk driver bawaan netbook penulis, versi XP dari bluetooth, webcam, dan wi-fi masih belum kompatibel dengan Windows 7.

Untuk graphic card, meski sudah terpasang secara default, ternyata masih memiliki bug seperti tak bisa memutar video resolusi tinggi (patah-patah) atau menyebabkan hang saat taskbar kebanyakan diakses. Cobalah cari tahu informasi seputar driver untuk graphic card Anda, karena melalui penjelajahan yang penulis lakukan, driver tak harus baru asalkan stabil.

Kesimpulan

Cepat atau lambat, tunanetra atau tidak, tentunya kita akan beralih dari OS lama ke OS baru. Hanya saja, tunanetra atau tidak, perlu bagi kita untuk mempertimbangkan seberapa penting migrasi tersebut harus disegerakan.

Secara keseluruhan, penulis memberi skor 8,5 untuk Windows 7. Dengan spesifikasi hardware yang terbilang minimalis, OS ini berjalan cukup stabil. Program asistif seperti Narrator dan Magnifier pun sudah mengalami peningkatan, setidaknya dapat menolong tunanetra dalam pengoperasian komponen dasar OS.

Kalau Anda punya cukup banyak dana di pundi-pundi uang Anda, saran penulis, berpindahlah saja mengingat sistem operasi ini diperkirakan akan menggantikan posisi Windows XP. Namun, kalau kocek Anda terbatas, dan selama Windows XP dan Windows Vista masih mendapat support dari Microsoft, sebaiknya bertahan dulu sampai usia kedua OS itu berakhir.

Untuk rekan-rekan tunanetra -- khususnya yang telah banyak berkomunikasi tentang Windows 7 dengan penulis -- yang berencana ingin segera narsis dengan Windows 7, kiranya bisa bersabar sejenak. Ya, karena tak lama lagi akan tersedia berbagai netbook yang telah mengusung OS baru ini. Ya, biar lebih murah meriah dan tentu saja "ASLI!" (Choi)

Sumber : Detikinet.com
Read full story

The Beatles Hadir Dalam USB Nyentrik

0 comments
Jakarta - Kabar gembira bagi para pecinta band legendaris The Beatles. Track-track dari 14 album remastered milik the Fab Four ini akan memiliki kemasan baru berbentuk USB berwujud nyentrik yang dipasarkan terbatas.

Perwujudan The Beatles dalam bentuk USB special edition yang dikemas dengan bentuk buah apel ini merupakan hasil kerjasama dari EMI dan Apple Corps (publisher musik The Beatles). Lantas, apa saja isi dari USB spesial ini?

Dengan merogeh kocek sebesar US$ 330 (Rp 3 jutaan), fans akan mendapatkan di antaranya track-track audio remastered dari 14 album the Beatles, 13 film dokumenter mini, serta sejumlah foto-foto langka.

Diklaim memiliki kualitas suara yang mumpuni, USB Apple ini hanya akan diproduksi sebanyak 30.000 unit saja. Namun sayang sekali, USB unik ini hanya akan dipasarkan di 2 negara saja, yakni Inggris dan Amerika, awal bulan Desember nanti. (Choi)

Sumber : Detikinet.com
Read full story

Masih Terikat Vista, Windows 7 Belum Jadi Pilihan

0 comments
Jakarta - Meski Windows 7 baru saja diluncurkan dalam hitungan minggu di Indonesia, namun rentetan produk yang dipajang di Indocomtech 2009 masih sedikit yang dijual dengan sistem operasi anyar besutan Microsoft tersebut.

Notebook yang ditawarkan sebagian besarnya masih menggunakan Windows Vista. "Ini sudah paketnya, tak bisa (dibeli) menggunakan sistem operasi lain," ujar salah satu petugas di booth Hewlett-Packard (HP).

Dilanjutkannya, konsumen masih bisa mendapatkan Windows 7 secara gratis jika membeli notebook HP yang ber-OS Vista selama pameran. Hanya saja, upgrade gratis itu baru dilakukan di awal tahun nanti.

Ditambah lagi, konsumen sebelumnya juga harus membeli software kit senilai US$ 20 atau setara dengan Rp 200 ribu. Baru bisa benar-benar mendapatkan upgrade gratis untuk mencicipi Windows 7.

Fenomena ini tidak hanya ditemui di booth HP. Hampir semua vendor PC yang ambil bagian di Indocomtech 2009 sepertinya juga melakukan kebijakan serupa. Yakni lebih banyak menjual notebook yang terikat dengan Vista ketimbang Windows 7.

Sementara itu, untuk membuat harga notebook terlihat murah, para vendor PC juga banyak yang menawarkan paket kosongan alias belum diinstal sistem operasi.

Untuk komputer jinjing jenis ini, tentu saja harga yang ditawarkan menjadi lebih murah. Namun bagi pengguna newbie, tentu hal ini bisa menjadi semacam jebakan. Sebab, notebook tersebut masih belum bisa digunakan sama sekali, dan untuk 'menyempurnakannya' dengan diinstal OS, mereka harus mengeluarkan biaya lagi untuk membayar jasa orang lain.

Aplikasi Open Source Linux juga dijadikan jurus oleh beberapa vendor PC di Indocomtech 2009 untuk menekan harga jual. (Choi)

Sumber : Detikinet.com
Read full story

Asus RT-N13U Muluskan Konfigurasi Jaringan

0 comments
masyarakat beranggapan bahwa mengkonfigurasikan jaringan bukanlah perkara mudah, namun dengan perangkat terbarunya, Asus coba menghapus paradigma tersebut.

Router nirkabel Asus RT-N13U merupakan salah satu perangkat jaringan yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat ketika mereka ingin membuat suatu jaringan di rumah.

Perangkat tersebut juga mempunyai sebuah fitur andalan yang diklaim memudahkan pengguna jika ingin mengkonfigurasikan sendiri jaringan tanpa bantu ahli sekalipun.

"Jika sebelumnya masyarakat berpikir mengkonfigurasikan sebuah jaringan itu sulit, maka dengan Asus RT-N13U anggapan tersebut tidak akan ada lagi, sehingga router ini sangat cocok digunakan oleh pengguna internet yang ingin membuat jaringan di rumah."

Perangkat ini juga dilengkapi aplikasi EZ UI yang berfungsi sebagai wizard untuk memandu para pengguna ketika melakukan konfigurasi yang dimilikinya. Misalnya setup internet, FTP sharing, sharing printer hingga mendiagnosa keadaan jaringan.

Asus RT-N13U juga dilengkapi EZ switch yang memiliki tiga modus, yakni modus router, modus repeater (penguat sinya), dan modus Access point. Sehingga diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna internet. (Choi)

Sumber : Detikinet.com
Read full story

Aplikasi iPhone Terjemahkan Tangisan Bayi

0 comments
SAN FRANSISCO - Pasangan yang baru dikaruniai buah hati mungkin akan kesulitan memahami apa yang diinginkan bayi mereka saat menangis. Terilhami dari hal tersebut, sebuah aplikasi iPhone mengklaim dapat menterjemahkan arti tangisan bayi.

Aplikasi penerjemah tangisan bayi ini menggunakan teknologi yang dipatenkan untuk menganalisa nada dan durasi tangisan serta mencocokkannya dengan lima kemungkinan arti seperti lapar, mengantuk, tidak nyaman, tertekan atau bosan.

Kemudian, aplikasi tersebut menawarkan tips bagaimana memperlakukan si bayi berdasarkan jenis tangisan yang dideteksi.

"Lima jenis tangisan ini bersifat universal bagi semua bayi yang berasal dari berbagai kultur dan bahasa."

Menurut mereka, setiap bayi memiliki aksen dan nada tangisan yang unik dalam mengekspresikan keinginan mereka. Sebagai contoh, suara tangisan keras namun pendek, dan naik turun secara perlahan menandakan si bayi merasakan lapar.

Biloop Technologic yang memproduksi aplikasi ini menyebutkan, butuh waktu hingga enam tahun untuk mengembangkan teknologi penerjemahan tangisan bayi sehingga bisa digunakan dalam bentuk apliksi.

Menurut Biloop Technologic, aplikasi mereka telah teruji secara ilmiah oleh hasil uji coba pihak independen di Clinic Hospital Juaneda Menorca divisi kesehatan anak. (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

100 Ribu Aplikasi Sesaki AppStore

0 comments
CALIFORNIA - Apple mengumumkan sebanyak 100 ribu aplikasi telah dibuat oleh pengembang untuk toko aplikasi online milik mereka. Jumlah tersebut tentunya menjadikan App Store menjadi toko online dengan aplikasi terbanyak.

App Store dikembangkan Apple untuk pengguna iPhone dan iPod Touch di 77 negara dengan 20 kategori yang berbeda, mulai dari game, bisnis, berita, olahraga, kesehatan, dan travel. Selain itu, sebanyak 2 miliar aplikasi telah diunduh melalui toko aplikasi tersebut.

"Toko App Store telah mempunyai 100 ribu aplikasi yang dimanfaatkan oleh jutaan pengguna iPhone dan iPod Touch."

"SDK iPhone merupakan platform terbaik pertama yang ditujukan untuk aplikasi ponsel dan konsumen menyukai itu, yang membuat aplikasi kami sebanyak sekarang," tandasnya.

Kendati menjadi aplikasi online terbesar Apple akan terus melakukan improvisasi ddengan berbagai fitur-fitur tambahany yang semakin memikat dengan kategori yang semakin beragam. Ini untuk menunjukkan kedigdayaan mereka di toko aplikasi online. (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

Norton 99% Sempurna Deteksi Ancaman

0 comments
JAKARTA - Symantec resmi mengumumkan produk Norton mereka meraih review terbaik dari tiga lembaga pengujian independen.

Ketiga lembaga independen yang menguji Norton tersebut adalah Dennis Technology Lab, AV-Comparatives.org dan AV-Test.org.

Symantec mengklaim ketiga laporan yang dirilis lembaga independen ini menegaskan bahwa berbagai teknologi Symantec terbukti mampu meningkatkan efektivitas dalam memberikan perlindungan terhadap ancaman sistem keamanan komputer saat ini. Teknologi Symantec lain yang juga diakui sempurna mendeteksi dan menangkal ancaman yaitu Quorum dan heuristics canggih.

Dennis Technology Lab menyebutkan Norton Internet Security 2010 meraih angka deteksi sempurna dan dicatat sebagai satu satunya produk dengan deteksi sempurna dalam menghadapi ancaman.

Norton pun sepenuhnya dinilai memiliki kemampuan dalam melindungi sistem dari serangan atau infeksi. Kesimpulan ini didapat setelah Denis Technology Lab menguji efektivitas 10 produk keamanan ternama dalam uji perbandingan anti-malware.

Pengujian Norton Internet Security 2010 yang dilakukan AV-Test.org mencatat bahwa produk ini dapat mendeteksi sekira 459.872 sampel dan menghasilkan skor deteksi sebesar 99,75 persen. Pada pengujian tersebut produk Symantec diuji pada sebuah PC yang telah terinfeksi 25 sampel virus berbeda.

"Seluruh pengujian tersebut mencakup benchmark penting tapi sangat berbeda dalam pengujian keamanan. Namun semuanya sampai pada kesimpulan yang sama yang menyimpulkan Norton merupakan penawaran terbaik di kelasnya," kata Regional Consumer Product Marketing Manager Symantec Asia Pacific David Hall.

"Hal ini menunjukkan kemampuan produk-produk Symantec dalam memberikan perlindungan terhadap jutaan ancaman dengan menjaga tingkat false positive paling rendah dan kinerja tertinggi di seluruh produk yang diuji," tambahnya.

Sementara itu AV-Comparatives.org menyebutkan Norton AntiVirus 2010 mendapatkan rating 'Advanced+' tertinggi dalam hal perlindungan. Penghargaan ini diberikan untuk produkproduk yang memiliki angka deteksi yang tinggi dengan false positive yang rendah.

Teknologi-teknologi terobosan tersebut saat ini telah tersedia dalam Norton 360 versi 4.0 beta yang baru diluncurkan, Norton Internet Security 2010 dan Norton AntiVirus 2010. (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

Besok, Windows 7 Home Basic Seharga Rp77 Ribu

0 comments
JAKARTA - Angka 7 menjadi angka keramat bagi sistem operasi paling anyar besutan Microsoft, yaitu Windows 7. Sabtu besok yang bertepatan dengan tanggal 7, Microsoft Indonesia menggelar acara yang cukup unik.

Bertempat di Pondok Indah Mall 2, Microsoft Indonesia memberikan harga khusus untuk Windows7 Home Basic dengan harga Rp77ribu saja, ini tentunya harga yang dibanting 'keras'.

Harga Rp77 ribu tersebut akan dibatasi untuk 77 orang saja, yang rela datang untuk pertama kalinya pada jam 7.07 PM.

Selain berpromosi, Microsoft juga akan menggelar pagelaran musik yang menghadirkan artis ternama Krisdayanti.

Ada banyak fitur tambahan disematkan di OS ini, salah satunya adalah sistem keamanan. Di dalam Windows 7 telah disematkan fitur Windows Defender, dimana setiap pengguna akan mendapatkan perlindungan 3 lapis jika ada permintaan untuk mengunduh file dari yang tak dikenal.

Windows 7 mampu mengurangi konsumsi baterai sehingga menjadi lebih efisien. Dengan memilih ikon profil balance atau power server konsumsi baterai pun menjadi lebih hemat. (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

Google, Perusahaan IT Impian Mahasiswa Dunia

0 comments
LONDON - Banyak mahasiswa yang memimpikan bekerja di tempat yang menarik, baik dari segi pendapatan maupun suasana kerja. Di antara perusahaan-perusahaan impian tersebut, terdapat sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan sekira 120 ribu mahasiswa bidang teknologi informasi, di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, China, Jerman, Perancis, Rusia dan Spanyol, diketahui Google merupakan perusahaan yang paling menarik perhatian mahasiswa.

Times Of India melansir dalam setahun sekira 777 ribu mahasiswa mengajukan aplikasi lamaran kerja ke perusahaan yang didirikan Larry page dan Sergey Brin itu.

Google dinilai sebagai perusahaan IT terbaik yang ada di dunia. Saat sejumlah perusahaan terkena imbas krisis, Google merupakan perusahaan yang tak tersentuh dampak krisis ekonomi dunia.

Ditempat kedua, perusahaan IT impian mahasiswa ialah Microsoft. Kendati demikian impian mahasiswa harus ditunda karena Microsoft untuk tahun ini justru akan mengurangi 5000 karyawan.

Selanjutnya, terdapat sejumlah perusahaan yakni, IBM, Intel, Sony, Siemens, Hewlett-Packard dan Cisco.

Sementara itu, raksasa ponsel asal Finlandia, Nokia berada di urutan berikutnya setelah Cisco (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

Raja Ponsel Touchscreen Masih iPhone

0 comments
NEW YORK - Penjualan ponsel yang menggunakan teknologi layar sentuh menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam setahun terakhir. Dan iPhone menjadi nomor satu soal penjualan terbesar secara global.

Laporan ComScore menyebutkan ada pertumbuhan sekira 159 persen selama Agustus 2008 hingga Agustus 2009, selama setahun tersebut ada 23,8 juta ponsel cerdas yang terjual, di Amerika Saja. Sedangkan secara global, penjualan ponsel layar sentuh mencapai 9,2 juta unit.

Tinggi minatnya ponsel layar sentuh ini tidak terlepas dari kepopuleran iPhone. Ponsel cerdas besutan Apple itu, menguasai penjualan selama setahun hingga 32,9 persen, dengan sasaran pengguna rata-rata berumur 13 tahun atau lebih.

Namun yang mengejutkan, peringkat kedua untuk pasar segmentif ini bukanlah vendor-vendor terkemuka macam Research in Motion dengan Blackberry, dan Nokia. Yang menempati posisi kedua justru perusahaan asal Korea Selatan, LG. Dengan LG Dare, vendor perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar sebanyak 8,7 persen.

Selain Voyager, LG juga menguasai urutan ketiga melalui seri Voyager dengan persentase sebanyak 7,8 persen. Menyusul berikutnya secara berurutan BlackBerry Storm, dan Palm Treo, dengan 7 persen, dan 6,5 persen.

Berikut Daftar Ponsel touchscreen dengan penjualan terbanyak,

1. iPhone
2. LG Dare
3. LG Voyage
4. Blackberry Strom
5. Plam Treo (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

Penjualan Windows 7 Menjulang di Jepang

0 comments
TOKYO - Ternyata bukan Amerika Serikat yang menjadi negara paling banyak menjual Windows 7, justru Jepanglah yang menjadi ceruk paling menguntungkan buat Microsoft.

"Penjualan sistem operasi kami yang terbaru, Windwos 7 mengalami penjualan yang fantastis di Jepang. Dan hasil tersebut mampu menyelamatkan penjualan pesonal computer (PC) di negara tersebut."

"Kami mendapat respon yang bagus di Jepang. Penjualan ini memang fantastis. Penjualan Windows 7 pada 10 hari pertama jauh lebih bagus, bahkan ketimbang XP dan Vista," tambahnya.

Microsoft memiliki dukungan yang kuat untuk sistem operasi baru ini, khususnya dari perusahaan dan pengguna PC pribadi di Jepang. Sekitar 230 perusahaan ikut ambil bagian dalam program adopter awal yang menempatkan Windows 7 di tangan mereka sebelum peluncuran ke publik. Pada saat yang bersamaan, kira-kira 670 komputer baru juga diluncurkan bertepatan dengan sistem operasi baru tersebut. Akibatnya penjualan hardware mengalami peningkatan hingga dua digit berkat Windows 7.

"Saya pikir itu cukup jelas ketika Anda melihat penjualan hardware, di mana kita telah melihat sebuah pertumbuhan hampir 20 persen setiap tahunnya. Dan berkat Windows 7 penjualan perangkat keras semakin cepat," klaim Ballmer. (Choi)

Sumber : Okezone.com
Read full story

Google Releases Core Development Tools as Open Source

0 comments
Google has decided to release as open source several of its key application development tools, hoping that they will prove useful for external programmers to build faster Web applications.

Google has used the tools in some of its most popular Web applications, including Gmail, Google Docs and Google Maps, said Amit Agarwal, a Google product manager.

"By enabling and allowing developers to use the very same tools that Google uses, we hope that they can not only build rich applications but also make the Web really, really fast. That's our primary motive in getting these tools outside to the global community," he said.

The tools include Closure Compiler, which streamlines, optimizes and consolidates Javascript code to make it run faster and more efficiently, increasing the chances that the application will perform well even for users with slow connections, the company announced Thursday.

Google is also releasing Closure Library, a Javascript library that contains a set of standard application services and components that run across different browsers.

"It has served as the standard Javascript library for pretty much any large, public Web application that Google is serving today," Agarwal said. "It's very broad and comprehensive, well-tested, and very modular."

Google is also making available Closure Templates, designed to automate the dynamic creation of HTML. These templates can be used within Javascript in client machines or in Java on servers. (Choi)

Sumber : yahoo.com
Read full story

Postini Technology to Spread Across Google Apps

0 comments
The Postini technology that lets Google Apps Premier administrators control their e-mail environments by establishing and enforcing usage policies, rules and parameters will be extended to the other applications of the suite.

That way, Apps Premier administrators will gain tighter control over how employees use not only Gmail but also the other suite components, like the word processing, spreadsheet and presentation applications.

When completed, this extension of the Postini security and management capabilities could go a long way toward calming concerns from CIOs and IT managers about using Web-hosted software like Google Apps.

This could in turn boost Google's attempts to lure large organizations to adopt Apps Premier, which, as the suite's most sophisticated version, contains an increasing number of tools and services that these companies require. Apps Premier is the only fee-based edition of the suite, priced at US$50 per user per year.

"Google and Postini are integrated today in that every Apps [Premier] customer gets the Postini [policy and supervisory] services layer for managing e-mail in Gmail," said Scott Petry, a Postini founder and product management director in Google's Enterprise division. "We're actively working on taking that same Postini capability and re-manifesting it across all the Google Apps."

Today, for example, Postini lets Apps administrators set a policy preventing end-users from e-mailing a spreadsheet with financial information during the company's quiet period before an earnings announcement.

"We want to extend that to say 'no one can collaboratively share a document that includes financial information outside the domain,'" said Petry. There is no specific timetable for when this work will be completed.

"We have a real opportunity to take [our Apps] content awareness and our ability to process large amounts of content very quickly and map that to a policy framework to create a supervisory content control layer for corporations to determine how information is being shared across those applications," he added.

Google envisions this as being attractive not only to companies in highly regulated industries, but to any organization that wants to exercise more control over how their end-users share and collaborate on hosted documents.

"Every company running any sort of information system connected to the Internet knows it has information that's risky, proprietary. They have policies their employees need to abide by, but there are no mainstream tools that allow them to manage it," Petry said.

The idea isn't for administrators to lock down Apps in such a way that the suite becomes unusable, but rather to give them tools that can alert them and end-users about potential policy violations, many of which occur accidentally and not always maliciously, he said.

The ultimate goal is to increase organizations' comfort level with the cloud computing model for enterprise software and consequently with products like Google Apps.

"IT administrators are going to feel like they're losing control when they move their services up to the cloud because they can't see boxes in the server racks with blinking lights," Petry said.

"The onus is on us to give them more software-based controls over that virtualized hardware instance, so that they feel they're getting better capabilities and more leverage, rather than just arbitrarily losing control," he added.

As part of this project, Google is fusing the now-separate Postini and Apps administrative consoles, so that administrators can provision services and define policies from a single place, he said.

Postini, founded in 1999, was acquired by Google in 2007, and its products and technology have been progressively integrated with various of Google's services and infrastructure. (Choi)

Sumber : yahoo.com
Read full story

Windows 7 debut a hit

0 comments
SAN FRANCISCO (AFP) – Microsoft's new-generation Windows 7 operating system hit the ground running, with US sales in its opening days blasting past those of its Vista predecessor, according to NPD Group.

Sales of Windows 7 in the days following its October 22 release were 234 percent higher than those posted by Vista when it was released into the market, the market research firm reported on Thursday.

"Microsoft's program of early low-cost pre-sales, high visibility marketing, and aggressive deals helped make the Windows 7 software launch successful," said NPD vice president of analysis Stephen Baker.

"In a slow environment for packaged software Windows 7 brought a large number of customers into the software aisles," he said.

Revenue from Windows 7 sales during its initial days in the market only surpassed Vista by 83 percent due to price discounts and a lack of promotion for an Ultimate version of the new operating system, according to NPD.

The Windows 7 launch also gave a bump to personal computer (PC) sales, which nearly doubled from the previous week and were 49 percent higher than the same period a year earlier, but Vista's launch gave PC sales a bigger boost, NPD said.

"A combination of factors impacted Windows 7 PC sales at the outset, but the trajectory of overall PC sales is very strong leading into the holiday season," said Baker.

Microsoft's much-heralded Windows 7 went on sale around the world in October as the US software giant rebooted after the disappointment of its previous generation operating system Vista.

Windows 7 made its global debut to generally good reviews with most technology analysts and users who tested a demo version praising it as a significant improvement on the much-maligned Vista.

Analyst Rob Enderle of Silicon Valley's Enderle Group said the Windows 7 launch was a "big deal for Microsoft."

"Windows Vista was a train wreck," he said.

While computer users may not give much thought to the operating systems that serve as the brains of their machines, they are at the heart of Microsoft's global software empire that runs more than 90 percent of the world's computers.

Microsoft apparently learned a lesson from Vista and worked closely with computer makers, users and software developers while crafting Windows 7.

More than eight million people dabbled with Windows 7 in a beta test phase.

Among the new features in Windows 7 is a redesigned taskbar for launching programs and switching windows, enhanced ability to share files with other PCs, improved photo and video editing software and the ability to stream digital music or video to other devices. (Choi)

Sumber : yahoo.com
Read full story

Droid joins 'Google phone' army in smart phone war

0 comments
SAN FRANCISCO - A Motorola Droid smart phone goes on sale Friday, joining the growing ranks of smart phones on the open-source operating system backed by Google.

With Droid, which will work on the Verizon telecom network, Motorola is taking on mobile devide powerhouses such as Apple, Nokia and Research in Motion (RIM).

"People are gravitating to Android phones because they are different and trendy. Droid may be the new 'in' phone," said analyst Rob Enderle of Enderle Group in Silicon Valley.

Taiwan-based HTC brought the first Android phone to market late last year.

Google chief executive Eric Schmidt recently proclaimed that the smart phone market was on the cusp of an "explosion" of Android devices.

Market tracking firm Gartner agrees, predicting that there will be at least 40 models of Android phones within a year, and that they will be the second place mobile platform by the end of 2012.

Reports surfaced on Thursday that Verizon is poised to add an HTC Android phone to its stable.

"In a few years Android will be the second most popular smart phone running neck-and-neck with Apple," Gartner analyst Van Baker told AFP on Thursday.

Apple iPhones have become coveted devices since they were introduced in early 2007.

Verizon and Motorola have managed to create a marketplace buzz with mysterious video featuring fighter jets releasing metal pods that slam like meteorites into forest, sea, and prairie.

The pods crack open to give glimpses of Droid devices, then end with a cowboy uttering "What in the world is that?" and a message that proclaims Friday the "drop date."

Verizon poked at Apple with 'iDon't' advertising highlighting things iPhones lacks, and US newspapers on Thursday sported full-page ads heralding the Droid's arrival.

Droid devices are likely to pose more of a threat to Blackberry smart phones made by Canada-based RIM than they are to iPhones, according to analysts.

"It's not an iPhone killer," Gartner vice president of mobile computing Ken Dulaney said of Droid.

"This is really about changing the mix at Verizon. It will be some attack on RIM."

Blackberry devices dominate the Verizon network, and the Droid offering will give subscribers a tempting alternative to RIM devices.

Meanwhile, iPhones in the United States are serviced exclusively by telecom colossus AT&T, which has no Android smart phones on its network.

"Droid is not going to draw anyone away from AT&T to Verizon," Dulaney said. "It will keep people at Verizon from going to AT&T and keep some people from going to Blackberry."

US smart phone users get discounted prices on handsets in exchange for signing multi-year service contracts with carriers.

Breaking contracts typically results in hefty fees, a fact likely to discourage people from switching to Verizon just to have Droid phones, according to analysts.

"RIM is likely to get hurt in Verizon and lose a lot of business," Baker said, suggesting subscribers will be lured to Droid handsets while not having to change carriers.

Droid is built with a slide-out keyboards, which appeal to smart phone users prone to typing as is the case with Blackberry devotees, said Dulaney.

RIM is rising to the challenge with the release later this month of a Bold 9700 smart phone.

"The Bold 9700 is outstanding," Dulaney said. "For those that like keyboards it is top-of-the-class."

Blackberry devices appeal to a "different class of user" that likes typing and demands a secure network for taking care of business or other sensitive matters, according to the analyst.

"(US President Barack) Obama is not going to be using iPhone," Dulaney said. "There isn't security in iPhone and Android is a little weaker with support."

Microsoft may end up a victim of Android's success, with the Google software supplanting the Redmond, Washington technology giant's mobile operating system as an industry standard. (Choi)

Sumber : yahoo.com
Read full story

EU agrees on new Internet user rights

0 comments
BRUSSELS – EU lawmakers and governments agreed on new rights for Internet users Thursday, aiming to protect them from arbitrary crackdowns on those who illegally download music and movies on the Internet.

EU Telecoms Commissioner Viviane Reding said a deal was reached after EU governments agreed to EU parliament demands to balance measures against illegal downloaders with a broader set of rights for telecom users.

The reforms were two years in the making. They also include new privacy controls, consumer rights and increased competition for Internet and phone services — key improvements that have been overshadowed by the fight over digital user rights.

Thursday's proposal also includes other reforms to overhaul Europe's telecoms market.

They include setting up a new EU-wide telecoms authority charged with ensuring fair competition, bolstering consumers' rights to switch mobile or landline telephone operators within one working day, and expanding digital networks to provide faster broadband Internet service for users in rural areas.

EU lawmakers had been at odds with governments, notably France, over how to tackle the increase in illegal downloading.

Film and record labels had heavily lobbied the 27-nation bloc, demanding better enforcement of copyright rules to protect profits that are shrinking in the face of online file-sharing, in which people swap music files without paying.

However, in a victory for the EU assembly, governments relented and agreed to include guarantees in the bill protecting users from arbitrary cutoffs of their Internet services.

"This Internet freedom provision is unprecedented ... and (gives) a strong signal that the EU takes fundamental rights very seriously," Reding told reporters. "(It will) substantially enhance consumer rights and consumer choice in Europe's telecoms markets."

The bill still needs the final approval of the European Parliament and EU governments, which is expected later this month.

Under the guarantee, national authorities will only be able to cut off Internet services if they have proof that a user was downloading illegal copies of movies or music files, ensuring that users are presumed innocent.

"Full due process rights will have to apply in any administrative case, except in cases of duly justified urgency, like serious crime, terrorism, child pornography," said Spanish lawmaker Alejo Vidal-Quadras. "This is really a step forward."

European consumers' organization BEUC, warned however that the draft EU bill was too vague on "due process" rights given to users, complaining it does not specifically provide suspected illegal downloaders the right to a judicial hearing.

Christian Engstrom, a lawmaker from Sweden's Pirate Party, said the revised bill was somewhat of a victory for file-sharers, but warned that the EU assembly would have to keep a close eye on member states that want to cut off Internet users for online pirating.

Under pressure from the music and film industries, France had pushed hard for tough measures against illegal downloaders. French President Nicolas Sarkozy had advocated a "three strikes and you're out" rule, under which Internet use would be tracked and users caught downloading would be warned twice before their Internet access would be cut off for a year. Britain is also considering such a move, lawmakers said.

However, the French parliament passed a law in September watering down that plan and efforts to cut off Internet access will be left to a judge. (Choi)

Sumber : yahoo.com
Read full story

Google providing better view of personal data

0 comments
MOUNTAIN VIEW, Calif. - Google is offering a new privacy control that will make it easier for people to see some of the information being collected about them.

The "Dashboard" feature unveiled Thursday pulls together all the data that pour into Google's computers whenever Web surfers log in to one of the company' services.

That includes summaries of an individual's e-mail, search requests and viewing habits on Google's video site, YouTube. Before, a user would have to check multiple places for all that.

The snapshot doesn't include any activity that occurs when a person isn't logged into a Google service.

Dashboard represents Google Inc.'s latest step to give its users more control over their personal information and appease privacy watchdogs. (Choi)

Sumber : yahoo.com
Read full story

Are You Neglecting Your Windows Key?

0 comments
Today I saw something that made my eyes go wide: A friend reached for the mouse, clicked the Start button, and then went back to the keyboard to type the name of the app he wanted to launch.

I asked him what I considered an obvious question: "Why didn't you just press the Windows key?"

"The what key?" he responded.

Seriously? This isn't common knowledge? Apparently not, because after a quick survey of some friends and family, I discovered that few people ever bother with the Windows key, and some don't even know what it's there for.

(The horror. Time to re-up your PC World subscriptions, people!)

Needless to say, a tap of the Windows key (which on most keyboards is just to the left of the Space Bar) takes you to the Start menu, where--in Vista and 7--you can start typing to dynamically search for apps, files, e-mail, and the like.

A lesser-known use of the Windows key is to launch apps in a flash. And don't forget these three indispensable Windows-key shortcuts.

So stop thinking of that little key as some kind of wayward Microsoft marketing effort and start putting it to good use! (Choi)

Sumber : PCWorld.com
Read full story

Are Heavy Discounts Behind Window 7's Success?

0 comments
The early sales numbers for Windows 7 are indeed impressive. According to market researcher NPD Group, U.S. sales of Windows 7 boxed software were a whopping 234 percent higher than Vista's first several days of sales. And as my colleague Brennon Slattery pointed out earlier today, a mixture of media hype and mostly upbeat Windows 7 reviews are working in Microsoft's favor.

The news is so good, in fact, that Microsoft CEO Steve Ballmer called early Windows 7 sales "fantastic" during a Thursday media event in Tokyo, according to the Wall Street Journal .

The NPD figures, however, also show that Microsoft is deeply discounting Windows 7, particularly the Home Premium Upgrade version targeted at consumers. The average selling price of Home Premium Upgrade is $76--that's nearly 37 percent off the $120 list, as this NPD chart indicates

The business-oriented Windows 7 Pro Upgrade is discounted too, although not as deeply. Its $147 average selling price is 26 percent off the $200 list. The Home Premium Family Pack 3 User Upgrade, which cuts the per-PC upgrade price to $50, isn't discounted at all--no surprise there, as the Family Pack already a relatively good deal.

Recently I wrote that Windows 7 Home Upgrade was overpriced, and that consumers wouldn't pay $120 for an OS upgrade that doesn't offer any whiz-bang new features. That's not a knock against Windows 7, which so far appears to be a worthy successor to Vista. But the enhancements didn't warrant the cost, particularly in light of the Vista public relations disaster.

Microsoft is smart to offer deep discounts right away. The low street price encourages impulse buys--$76 is a lot more palatable than $120--and boosts sales of upgrade versions. Redmond can then trumpet Windows 7 as a huge success--which, to be fair, seems accurate out of the gate.

It'll have to keep selling prices low to keep those sales figures high, however. (Choi)

Sumber : PCWorld.com
Read full story
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Linkedin Yahoo! Bookmarks Google Buzz Google Reddit Mixx Technorati RSS Favorites
 

Blog Archive

News Technology Computer © 2008 Business Ads Ready is Designed by Choi Rozs Supported by Blogger