Bandung - Rupanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dinilai masih kalah dari Vietnam. Perlu adanya komitmen dan kerja keras bersama antara pemangku kepentingan agar Indonesia bisa mengejar negara lain.
"Kita kompetitif dengan Vietnam. Mereka lebih progresif sehingga mereka memimpin di Asean," katanya.
Suhono mengaku peran TI tak lagi hanya untuk membuat alat canggih namun juga berperan sebagai pendorong perekonomian.
"Era broadband ekonomi adalah keniscayaan. Saat ini sudah bagus pemanfaatan ICT dalam kehidupan masyarakat. Hanya perlu komitmen dan konsistensi dari semua pihak mulai dari user, developer, bisnis proses owner dan manajemen," kata pria yang juga menjabat sebagai staf ahli Menkominfo ini.
Saat ini, imbuhnya, di masyarakat sudah mulai terlihat adanya kolaborasi. Mulai banyak pembagian tugas, siapa yang berikan advokasi dan awarness.
"Kolaborasi antara pemerintah, sekolah dan industri tampak nyata. Target pemerintah kan pada 2015, setengah penduduk Indonesia bisa melek internet. Ini masih ada waktu 6 tahun lagi dan tinggal 100 juta jiwa lagi untuk diinternetkan," katanya.
Namun Suhono berharap TI Indonesia tidak dibanding-bandingkan dengan negara lain. Menurutnya yang lebih penting adalah bagaimana TIK sudah bisa bermanfaat buat bangsa.
"Bukan perbandingannya yang harus dilihat. Namun sekarang adalah bagaimana secara konsisten TIK ini bisa menjadi transformers bagi kehidupan masyarakat Indonesia," pungkasnya. (Choi)
Sumber : Detikinet.com
Read full story
"Kita kompetitif dengan Vietnam. Mereka lebih progresif sehingga mereka memimpin di Asean," katanya.
Suhono mengaku peran TI tak lagi hanya untuk membuat alat canggih namun juga berperan sebagai pendorong perekonomian.
"Era broadband ekonomi adalah keniscayaan. Saat ini sudah bagus pemanfaatan ICT dalam kehidupan masyarakat. Hanya perlu komitmen dan konsistensi dari semua pihak mulai dari user, developer, bisnis proses owner dan manajemen," kata pria yang juga menjabat sebagai staf ahli Menkominfo ini.
Saat ini, imbuhnya, di masyarakat sudah mulai terlihat adanya kolaborasi. Mulai banyak pembagian tugas, siapa yang berikan advokasi dan awarness.
"Kolaborasi antara pemerintah, sekolah dan industri tampak nyata. Target pemerintah kan pada 2015, setengah penduduk Indonesia bisa melek internet. Ini masih ada waktu 6 tahun lagi dan tinggal 100 juta jiwa lagi untuk diinternetkan," katanya.
Namun Suhono berharap TI Indonesia tidak dibanding-bandingkan dengan negara lain. Menurutnya yang lebih penting adalah bagaimana TIK sudah bisa bermanfaat buat bangsa.
"Bukan perbandingannya yang harus dilihat. Namun sekarang adalah bagaimana secara konsisten TIK ini bisa menjadi transformers bagi kehidupan masyarakat Indonesia," pungkasnya. (Choi)
Sumber : Detikinet.com