Tudingan ini dilontarkan oleh seorang pejabat Acer bernama JT Wang. Ia menuding Dell dan HP kurang berjuang keras untuk mempromosikan laptop ultra tipis yang berbasis prosesor Intel consumer ultra low-voltage/CULV, khususnya di pasar Amerika Serikat.
Dell dan HP justru memangkas harga notebook di pasar mainstream sehingga penjualan laptop ultra tipis kian tenggelam, karena konsumen lebih memilih notebook mainstream.
Apa alasan konsumen enggan membeli notebook Intel CULV? Alasannya karena notebook CULV terkesan 'nanggung'. Pasalnya harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan notebook konvensional. Jika ditilik dari sisi ukuran, notebook ini lebih lebar daripada netbook dan dari segi performa tidak menjanjikan sesuatu yang sangat spektakuler.
Di tahun 2010, disebutkan bahwa Intel akan lebih fokus menggarap notebook mainstream ketimbang CULV.
Sementara itu, dikabarkan pula bahwa April 2010 nanti Acer akan menghadirkan sebuah notebook ultra tipis yang lebih kompetitif. "Sejauh perbedaan harga antar notebook mainstream tidak terlalu mencolok, tidak sulit bagi notebook ultra tipis untuk tumbuh sekitar 30 persen dari keseluruhan industri notebook," pungkas Wang
Choi
Sumber : Detikinet.com
0 comments:
Posting Komentar