Meski bentuk produk anyarnya yang diberi nama G30 Link Series tersebut sangat mirip dengan E71, HT Mobile tak takut jika dikatakan menjiplak plek-plek.
General Manager HT Mobile, Nur Amin bahkan mengakui, kiblat untuk ponsel Qwerty di Indonesia tak akan lari dari BlackBerry Javelyn besutan Research in Motion dan Nokia E71.
"Nah, kalau kita pilih untuk mengadopsi E71 karena mereka merupakan ponsel Qwerty dengan pasar terbesar di Indonesia," tukasnya dalam acara peluncuran produk baru HT Mobile di Resto Pulau Dua, Jakarta, Selasa (14/7/2009).
Disinggung mengenai ancaman hukum karena dianggap melanggar hak paten, Amin mengaku tak terlalu mengkhawatirkannya. Sebab, ia berpegangan bahwa selama ada 7 hal yang berbeda di antara dua produk tersebut maka tak akan terjerat oleh hukum.
"Kalau kita lihat dari warna, charger dan casingnya kan berbeda. Itu sudah cukup untuk membuatnya berbeda," Amin berkilah. Amin pun optimistis G30 akan diterima di pasar ponsel Tanah Air dengan target 10-20 ribu unit per tahun. Terlebih, tipe pengguna ponsel Indonesia masih latah alias mudah terayu dengan tren yang sedang berkembang di pasaran.
Fitur G30
Fitur yang paling dibanggakan HT Mobile dari G30 adalah perihal konektivitas dan keyboard Qwerty-nya. Memang ketika dijajal detikINET, keyboard yang membalut ponsel ini cukup kokoh alias tidak ringkih.
Sayangnya, produsen ponsel merek lokal ini belum mampu membuktikan kemampuan jaringan yang dimiliki G30 karena ketiadaan demo. Hanya saja, ponsel ini diklaim memiliki koneksi GPRS kelas 12, yang berarti tingkatan tertinggi untuk kasta GPRS.
Sementara fitur lainnya dari ponsel seharga Rp 1 jutaan ini terlihat standar. Seperti mp3 player, fm radio, video player dan kapasitas memori eksternal hingga 16 GB. (Choi)
Sumber : Detikinet.com
0 comments:
Posting Komentar