Power.com menuntut balik Facebook karena dianggap melakukan persaingan tidak sehat dan monopoli karena memproteksi informasi dan data pengguna untuk kepentingan perusahaan, bukan kepentingan pengguna. Ini artinya, menurut Power, Facebook memiliki hak penuh atas data pengguna yang ada di jejaring sosial milik Zuckerberg tersebut.
Power berusaha memperjuangkan hak-hak pengguna jejaring sosial. Dalam hal ini, langkah proteksi yang dilakukan oleh Facebook dianggap salah oleh Power. Menurut Power, pengguna memiliki hak terhadap konten yang ada di akun pribadi mereka dan berhak untuk melindungi konten atau informasi pribadi mereka dari pengguna lain, maupun kepentingan perusahaan.
Tuntutan balik Power ini telah dilayangkan enam bulan sejak Facebook menuntut Power atas aksi pelanggaran hak cipta, penipuan dan persaingan tidak sehat. Menurut Facebook kala itu, Power telah mengingkari beberapa perjanjian kerja dan membahayakan data pengguna Facebook. Namun Power mengelak dari tuduhan tersebut dan malah menuntut balik. Bahkan Power meminta pengadilan untuk mengeluarkan Facebook dari peta persaingan pasar situs jejaring sosial, serta meminta kompensasi berupa ganti rugi dan denda.
"Kami percaya bahwa internet itu tidak memilik batasan sehingga pengguna memiliki hak untuk mengendalikan data mereka sendiri," ujar CEO Power Steve Vachani.
Power merupakan perusahaan yang menyediakan situs-situs jejaring sosial dalam satu pintu. Power memungkinkan pengguna untuk bisa mendapatkan akses ke beberapa situs jejaring sosial seperti Twitter, MySpace, LinkIn, Hi5 dan Okut.
Jika Power memiliki 8 juta anggota aktif yang terhubung dengan 5 situs tersebut, Facebook malah memiliki 200 juta pengguna aktif dari satu situs saja. (Choi)
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Posting Komentar