Badan intelijen kedua negara mempercayai keterlibatan penuh Korea Utara yang berhasil mematahkan jaringan internet komputer milik pemerintahan Amerika dan Korsel. Korea Utara dianggap ingin mencuri informasi militer kedua negara untuk memperkuat strategi militer Korut sendiri, termasuk memperkuat rencana uji coba peledakan nuklir.
Beberapa waktu lalu, Badan Intelijen Korea Selatan menemukan adanya komputer virus berbahaya yang menginfeksi 18.000 komputer di 11 situs pemerintahan mereka.
Hal ini membuat Korea Selatan harus mengeluarkan status siaga I untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus berbahaya tersebut.
Karena aksi perusakan ini, situs tersebut sempat mengalami mati total dan sulit diakses selama kurang lebih empat jam. Menurut Pusat Respon Teror Cyber Korea Selatan, mengatakan para peretas itu sengaja menyerang situs milik pemerintah.
Hingga saat ini, para pihak berwajib terus menyelidiki untuk mengetahui identitas pelaku yang melakukan aksi ilegal tersebut. Lebih lanjut, dari data yang dikeluarkan di Departemen Pertahanan saja, kasus serupa hingga sekarang telah mencapai 95 ribu kasus per minggu.
Dilansir dari data itu juga, kalau sebanyak 10.450 kasus hacking dan 81.700 infeksi virus telah menyerang sistem keamanan komputer milik militer setiap harinya. Dalam perkembangannya, ini terus mengalami peningkatan yang signifikan. (Choi)
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Posting Komentar