"Software lokal harus dipenuhi sendiri oleh industri lokalnya. Untuk itulah para pembuat software di Tanah Air harus menunjukkan diri kalau mereka mampu," tukas Direktur PT Andal Software Indra Sosorowijoyo, di sela-sela konferensi pers tiga anggota baru Business Software Alliance (BSA), di Sate Senayan, Jalan HOS Tjokroaminoto, Jakarta, Kamis (1/7/2009).
Selain itu juga, perusahaan besar harus memberikan kesempatan kepada industri lokal untuk bisa bertumbuh kembang dengan baik. Pasalnya menurut Indra, pangsa pasar software yang masih menggiurkan di Indonesia. Bahkan saking besarnya itu, lanjut Indra, harusnya kebutuhan software di Indonesia bisa dipenuhi oleh vendor software lokal.
Ditambahkan oleh M Ismail Thalib, Presiden Direktur PT Zahir International yang juga merupakan salah satu anggota lokal BSA, salah satu pangsa pasar yang menjanjikan untuk bisnis software di Indonesia adalah sektor usaha kecil dan menengah (UKM).
"Dari 500 industri TI Indonesia, yang masuk untuk jualan produk software cuma 20 persen. Padahal jumlah UKM di Indonesia itu ada sekitar 40 juta perusahaan. Lalu siapa yang akan bermain di sana? Software lokal pasti mampu," jelasnya.
"Ini waktunya para produsen software lokal Tanah Air untuk membuktikan diri mampu bersaing dengan produsen software asing. Sekaligus untuk menepis keraguan bahwa software buatan Indonesia tidak berkualitas," tambah Ismail. (Choi)
Sumber : okezone.com
0 comments:
Posting Komentar