WASHINGTON - Industri pornografi yang menawarkan penggunaan domain .xxx untuk situs bertema dewasa rupanya harus menunggu waktu yang tepat guna mendapat persetujuan.
Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) menunda keputusan pemberian izin untuk penggunaan domain .xxx hingga Juni nanti. Keputusan ini dirasa harus dilakukan dan telah disetujui oleh seluruh anggota pada pertemuan ICANN di Nairobi, Kenya.
"Banyak hal yang harus diperhatika lebih dalam dan seksama sehingga kami belum bisa memutuskannya sekarang."
Menurut Beckstorm, domain .xxx untuk konten orang dewasa akan diperbincangkan lagi pada pertemuan ICANN berikutnya, 20 hingga 25 Juni nanti di Brussels.
Sebuah perusahaan bernama ICM Registry LLC merupakan perusahaan pertama yang mengusulkan penggunaan domain .xxx pada tahun 2000. Namun ICANN telah melakukan tiga kali penolakan terhadap usulan tersebut.
Kini ICANN mulai terbuka, seiring dengan dibukanya aturan penggunaan domain lain selain .com yang telah disetujui anggota dewan ICANN beberapa waktu lalu, untuk memungkinkan pengguna bahasa nonlatin semakin mudah menggunakan internet.
(Choi)
Sumber : Okezone.Com
Read full story
Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) menunda keputusan pemberian izin untuk penggunaan domain .xxx hingga Juni nanti. Keputusan ini dirasa harus dilakukan dan telah disetujui oleh seluruh anggota pada pertemuan ICANN di Nairobi, Kenya.
"Banyak hal yang harus diperhatika lebih dalam dan seksama sehingga kami belum bisa memutuskannya sekarang."
Menurut Beckstorm, domain .xxx untuk konten orang dewasa akan diperbincangkan lagi pada pertemuan ICANN berikutnya, 20 hingga 25 Juni nanti di Brussels.
Sebuah perusahaan bernama ICM Registry LLC merupakan perusahaan pertama yang mengusulkan penggunaan domain .xxx pada tahun 2000. Namun ICANN telah melakukan tiga kali penolakan terhadap usulan tersebut.
Kini ICANN mulai terbuka, seiring dengan dibukanya aturan penggunaan domain lain selain .com yang telah disetujui anggota dewan ICANN beberapa waktu lalu, untuk memungkinkan pengguna bahasa nonlatin semakin mudah menggunakan internet.
(Choi)
Sumber : Okezone.Com