Aplikasi ini sendiri merupakan besutan Tawkon, pengembang asal Israel. Aplikasi yang mereka tawarkan sejatinya cukup menarik. Sebab dapat memprediksi tingkat radiasi di ponsel pengguna sudah membahayakan atau tidak.
Radiasi tersebut diukur berdasarkan kondisi lingkungan, jarak dari menara telekomunikasi (BTS), hingga cara memegang iPhone tersebut.
Sebagai ilustrasi, antena penerima iPhone itu terletak di bagian bawah. Jadi ketika perangkat tersebut digenggam dengan sangat erat maka diklaim akan membuat antena bekerja lebih berat. Nah kondisi ini yang dikhawatirkan bakal meningkatkan radiasi.
Situasi serupa juga dapat terjadi ketika ponsel dan menara telekomunikasi berjarak cukup jauh. Pasalnya, sinyal yang ditangkap oleh ponsel menjadi lemah sehingga membuat kerja antena menjadi lebih berat. Ujung-ujungnya memancarkan radiasi yang lebih tinggi.
Apple sendiri berkilah bahwa alasan ditolaknya aplikasi pengukur radiasi tersebut karena dikhawatirkan bakal menimbulkan kebingungan di para pengguna iPhone dalam cara penggunaan. Bukan lantaran takut jika ternyata iPhone memiliki tingkat radiasi yang sangat tinggi.
Hanya saja, iPhone sepertinya patut khawatir. Sebab dalam sebuah riset yang dilakukan Environmental Working Group (EWG) yang mengukur rating radiasi di sejumlah ponsel terkenal, iPhone didapati menempati posisi ke-5. Artinya, memiliki tingkat radiasi yang cukup tinggi.
Pun demikian, Tawkon mencoba untuk tetap optimistis dan tetap berharap Apple dapat menampung aplikasi mereka yang seharga US$ 5-10 itu. Sambil menunggu luluhnya hati Apple, Tawkon juga tengah mengembangkan aplikasi sejenis untuk berjalan di sistem operasi BlackBerry dan Android.
(Choi)
Sumber : Detikinet.com
0 comments:
Posting Komentar