Indonesia akan berguru kepada negeri hindustan tersebut tentang bagaimana menjual produk-produk animasi dan software agar bisa tembus pasar internasional. Maklum saat ini India terkenal dengan kemampuan ekspornya menjual produk berbasis software hingga miliaran dolar per tahun ke penjuru dunia.
"Kita sudah undang pihak dari India melalui Tata Enginering bagaimana berbagi soal pemasaran di bidang software dan animasi," kata Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Bachrul Chairi usai acara raker di Kantor Menkokesra, Jl Merdeka Barat, Rabu (10/6/2009).
Selain dari India, pihaknya juga akan mengundang tenaga-tenaga ahli software dan animasi dari Australia, Inggris dan New Zealand. Bachrul menambahkan Indonesia saat ini meski dalam jumlah kecil telah mampu mengekspor produk software dan animasi hingga ratusan juta dolar per tahunnya tetapi pemasarannya masih belum maksimal.
Usulan didatangkannya tenaga ahli pemasaran dari India juga terlontar dari Menkokesra Aburizal Bakrie yang mengatakan salah satu kelemahan Indoensia adalah dalam memasarkan produk software. Sehingga belajar dari India yang telah mampu mengekspor software miliaran dolar per tahun suatu hal yang patut dilakukan.
"Indonesia bisa buat apa saja, tapi jualanya yang tidak bisa," kata Aburizal.
Dalam gelaran PPKI 2009 kali ini setidaknya terlibat 14 lembaga pemerintah termasuk kementerian dan departemen untuk mengusung tema 'Menjadikan Budaya dan Teknologi Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia'.
Kegiatan utama PPKI antara lain pameran konvensi dan gelar budaya yaitu akan ditampilkan karya terbaik anak bangsa, di bidang animasi, software, publishing, printing, design film, musik dan lain-lain.
Digelar juga kegiatan konvensi seperti seminar, lokakarya, dialog dan lainnya. Tidak luput juga ada pergelaran budaya seperti tarian-tarian, musik daerah, teater, peragaan busana, pemutaran film dan lain-lain. (Choi)
Sumber : Detiknet.com
0 comments:
Posting Komentar