Ken Stanbrough, warga Liverpool, Inggris mendapat tekanan dari Apple agar menjaga kerahasiaan kasus terbakarnya iPod. Demikian dilansir Times , Selasa (4/8/2009).
Kisah tersebut berawal ketika Ken, meminta ganti rugi karena iPod milik anaknya, Ellie Stanbrough yang baru dibelinya sebulan lalu. "iPod tersebut awalnya berdesis dan saya merasakan tangan saya panas, lalu saya melemparnya ke luar rumah dan tak sampai 30 detik, iPod itupun meledak dengan asap mengepul di sekitarnya," ujar Ken.
Setelah kejadian itu, iapun segera menghubungi Apple dan tempat ia membeli iPod,Argos untuk meminta ganti rugi pengembalian uang. Ken yang membeli handset tersebut seharga 162 Poundsterling itupun mengaku bahwa pihak Apple sebenarnya telah mengirimkan surat kepadanya, bahwa perusahaan asal Amerika Serikat itu bersedia mengganti rugi dan bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Tapi, Ken mengatakan, dalam surat yang diterimanya Apple menuntut agar Ken tetap menjaga kerahasiaan terbakarnya iPod ini. "Surat tersebut sungguh sangat memprihatinkan dan sangat menggangu, saya pun menolak untuk menandatanganinya," ujar Ken.
Menurut Ken, dirinya hanya menuntut ganti rugi dan tidak menanyakan kompensasi lainnya.
Sebenarnya kasus terbakarnya iPod itu telah terjadi berulang kali namun, Apple diperkirakan telah membungkam konsumennya sehingga tidak diketahui publik.
Baterei iPod dan produk Apple lainnya telah menjadi perhatian sejak tahun 2006. Ketika itu, Appple menarik hampir sejuta Baterai lithium ion miliknya karena dinilai mudah terbakar dan membahayakan konsumen.
Apple terus didesak oleh sejumlah lembaga konsumen di AS dan di luar AS karena jumlah pengguna iPod diperkirakan terus meningkat. Hingga September 2008, diperkirakan iPod terjual sekira 173 juta di seluruh dunia. (Choi)
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Posting Komentar