Para peretas sengaja melakukan aksi ilegal itu karena mereka tersinggung dengan pihak panitia penyelenggara festival. Pasalnya, dalam salah satu agenda akan menampilkan sebuah film dokumenter mengenai tokoh etnis Muslim Uighur, Rebiya Kadeer.
Situs itu telah diubah tampilan dan diganti dengan bendera China. Selain menyusup dan memasang bendera, hacker juga mengkritik keinginan festival itu dalam menyajikan film yang berjudul l The 10 Conditions of Love tersebut.
Sebelumnya, Konsulat China telah mengontak penyelenggaran Melbourne International Film Festival dan mendesak mereka membuang sebuah film yang bercerita tentang perempuan pengusaha Uighur, Rebiya Kadeer, yang diasingkan ke luar negeri, serta hubungannya dengan suaminya yang juga seorang aktivis, Sidik Rouzi, serta 11 anaknya. 3 anak Kadeer kini telah ditahan Pemerintah China. Selama ini Kadeer dikenal atas perjuangannya mendesak otonomi bagi Uighur yang dihuni 10 juta warga Muslim.
Pemerintah China belum lama ini menuduh Kadeer sebagai otak di balik kerusuhan etnis di Provinsi Xinjiang, antara etnis Muslim Uighur dan etnis mayoritas Han.
Akan tetapi, direktur festival Richard Moore menegaskan tidak akan menarik film yang rencananya akan tayang pada 8 Agustus mendatang. "Saya tidak akan tunduk pada keinginan penguasa China," jelas Moore.
Saat ini Moore telah menyerahkan kasus ini kepada kepolisian Australia. Pihak berwajib pun tengah menelusuri aksi yang diyakini dilakukan China tersebut, terlihat dari alamat internet yang teridentifikasi. (Choi)
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Posting Komentar